Kamis, 27 Mei 2010

MATEMATIKA

SEGITIGA BOLA

Salah satu materi di matematika yang berguna untuk menyelesaikan soal-soal astronomi (khususnya tentang astronomi bola) adalah “segitiga bola”.
Pertama-tama, kita bisa mencari jarak terpendek di antara 2 titik di bidang datar dengan mudah bukan? Bagaimana untuk bidang lengkung seperti bola? Perhatikan gambar di bawah ini!





Perhatikan. Di gambar kiri, jarak antara titik A dan B adalah ruas garis g (jarak terdekat antara A dan B). Bandingkan dengan gambar yang sebelah kanan. Jarak antara titik A dan B yang terletak di permukaan bola adalah busur AB. Harus dibuat sebuah lingkaran besar yang melalui titik A dan B untuk mencari busur AB tersebut. Lingkaran besar adalah lingkaran yang pusatnya berimpit dengan pusat bola. Ada satu lagi istilah yaitu lingkaran kecil. Lingkaran kecil yaitu semua lingkaran selain lingkaran besar.
Sekarang, apabila ada 3 buah lingkaran besar, maka dari 3 lingkaran besar tersebut akan sebuah segitiga yang sisi-sisinya adalah bagian dari busur pada bola. Perhatikan gambar untuk lebih jelasnya.
Bisa dilihat di sana ada 3 buah lingkaran besar yang saling berpotongan sehingga membentuk suatu luasan pada permukaan bola (luasan ABC). Luasan tersebut dinamakan sebagai segitiga bola. “Segitiga ABC” ini adalah segitiga bola dengan sisi-sisinya (a,b,c) dibentuk dari busur-busur di permukaan bola. Besar busur a,b,c dihitung dalam derajat dan besarnya dari 0-360 derajat. “Segitiga” tersebut juga mempunyai sudut (A,B,C) yang merupakan sudut apit antara kedua busur yang besarnya dari 0-180 derajat. Segitiga bola mempunyai beberapa dalil, beberapa yang terpenting adalah :
A + B + C pasti lebih besar dari 180 derajat (A + B + C > π)
Jumlah dua sudut pasti lebih besar daripada sudut yang lainnya (A + B > C ; A + C > B ; B + C > A)
Jumlah dua sisi pasti lebih besar daripada sisi yang lainnya (a + b > c ; a + c > b ; b + c > a)
Ekses bola (E, radian) didefinisikan sebagai E = (A + B + C) – π. Kelebihan sudut ini berguna untuk menghitung luas dari sektor segitiga bola tersebut.Luasnya -> L = R² * E (R = jari-jari bola, E dalam radian)
Sekarang, aturan-aturan yang menghubungkan besaran-besaran dari segitiga bola tersebut mirip dengan aturan-aturan yang menghubungkan sisi dan sudut dari segitiga planar (bidang datar) yaitu aturan cosinus dan aturan sinus.

aturan cosinus:
a² = b² + c² – 2bc cos A
cos a = cos b cos c + sin b sin c cos A
b² = a² + c² – 2ac cos B
cos b = cos a cos c + sin a sin c cos B
c² = a² + b² – 2ab cos C
cos c = cos a cos b + sin a sin b cos C




aturan sinus:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar