Sabtu, 06 Maret 2010

KETEL UAP


Mengenal Ketel UapBoiler atau ketel uap merupakan salah satu penentu kualitas minyak kelapa sawit. Ia hampir menjadi sentra dalam berbagai tingkatan proses ekstraksi buah kelapa sawit (tandan buah segar) menjadi CPO dan produk turunannya.Boiler merupakan peralatan utama pada industri pengolahan minyak sawit dan turunannya.
Pabrik-pabrik kelapa sawit memakai boiler untuk merebus tandan buah segar (TBS) yang baru saja dipanen.
Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap yang dihasilkan dari boiler pada temperatur 135 derajat celsius. Tujuan dari perebusan ini adalah memudahkan pemipilan brondolan dari tandannya, menghentikan perkembangan asam lemak bebas (free fatty acid), dan akan menyebabkan TBS melunak sehingga proses ekstraksi minyak menjadi lebih gampang.
Sedangkan di industri hilir, boiler digunakan untuk memanaskan tangki minyak, sementara uap panas yang dihasilkan dimanfaatkan pada proses pre-treatment dan vakum deodorizer.
Di pabrik-pabrik fatty acid dan fatty alcohol, menggunakan steam boiler sebagai peralatan utama untuk memisahkan trigliserida dengan gliserol pada splitting tower.
Boiler atau lebih dikenal sebagai ketel uap pada dasarnya adalah sebuah bejana yang dipergunakan sebagai tempat untuk memproduksi uap (steam). Uap dari pemanasan air dalam boiler dilakukan pada temperatur tertentu untuk kemudian digunakan untuk berbagai keperluan.
Berdasarkan jenisnya, ada beberapa boiler yakni, fire tuber boiler, atmospheric fluidized bed combustion boiler, water tube boiler, paket boiler, fluidizedbed combustion boiler, stoker fired boiler, boiler pemanas limbah, dan pemanas fluida termis.Selama ini, masyarakat industri kelapa sawit, hulu sampai hilir, sudah sangat mengakrabi boiler ini. Hanya saja dari waktu ke waktu yang mengalami perkembangan adalah jenis bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler ini.Yang lebih diketahui adalah boiler berbahan bakar minyak. Lalu, setelah harga minyak dunia meroket hingga hampir tak terjangkau, pelaku industri mulai beralih ke gas. Namun, rupanya suplai gas seringkali tidak kontinyu hingga kemudian batubara lah yang menjadi pilihan.
Dari sisi konsep, tidak terdapat perbedaan mencolok antara boiler berbahan bakar minyak, gas, maupun batubara. Boiler terdiri atas sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Pada Coal Fired Boiler yang berbahan bakar batubara, terdiri atas furnace atau tungku api yang dilengkapi dengan kipas tiup dan kipas hisap, pipa air, pipa api, serta sistem pembuangan.Batubara yang akan dibakar dimasukkan melalui hopper ke chain grate stoker, semacam conveyor, kemudian masuk ke furnace (tungku pembakar) dengan kecepatan tertentu.
Emisi panas yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan untuk mengkonversi air umpan di dalam pipa menjadi uap. Uap inilah yang dipakai untuk memanaskan TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) ataupun proses ekstraksi minyak sawit.Batubara yang sudah habis terbakar akan dikeluarkan melalui sistem pembuangan abu yang berada di bawah tungku.
Ada dua macam limbah pembakaran batubara yang terbentuk, yang mengendap (bottom ash) dan yang ringan (fly ash). Limbah yang mengendap akan turun ke saluran pembuangan sedangkan yang ringan akan dihisap dikeluarkanmelewati lapisan siklon. Karbondioksida dan gas sisa lainnya akan dikeluarkan melalui pipa yang dinamakan chimney.
Evaluasi Kinerja BoilerParameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio penguapan, akan mengalami penurunan terhadap waktu. Penurunan kinerja ini disebabkan oleh buruknya pembakaran, kotornya permukaan penukar panas, dan buruknya pengoperasian serta pemeliharaan. Bahkan, untuk boiler yang baru sekalipun, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar dan kualitas air dapat mengakibatkan penurunan kinerja ketel uap.Performa boiler dapat dilihat dari bagaimana neraca panas dan efisiensinya.
Neraca panas menggambarkan keseimbangan energi total yang masuk boiler dan yang meninggalkan boiler dalam bentuk energi yang berbeda. Neraca dapat dilihat dari tingkat kehilangan energi yang terjadi dalam satu kali proses boiler.Penyebab kehilangan energi ini ada yang tidak bisa dihindari dan ada yang bisa dihindari. Penyebab yang bisa dihindari misalnya, kehilangan pada gas cerobong, karena bahan bakar yang tidak habis terbakar, kehilangan dari blowdown, kehilangan pada kondensat, dan kehilangan akibat konveksi dan radiasi.Seluruh potensi kehilangan tersebut bisa diminimalkan dengan pemeliharaan peralatan secara seksama, teliti, dan rutin. Selain itu, untuk mencegah kehilangan energi pada kondensat bisa dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondensat.Efisiensi Boiler BatubaraSalah satu unsur yang memengaruhi efisiensi boiler batubara adalah kualitas batubara terutama kandungan air batubara. Apalagi, seringkali ditemui tumpukan batubara yang digelar begitu saja hingga terkena hujan dan angin. Tambahan kelembaban dari iklim luar akan menurunkan nilai panas batubara dan meningkatkan energi pembakaran batubara pada boiler. Karena itu, sebisa mungkin penyimpanan stok batubara mengunakan atap penaung agar terhindar dari pengaruh iklim.
Banyak cara dicari peneliti dan periset industri untuk meningkatkan efisiensi boiler berbahan bakar batubara. Sebagian peneliti memilih memperbaiki sifat fisik perangkat boiler seperti menggunakan pelapis siklon. Namun, peneliti lainnya berpendapat bahwa efisiensi ketel uap batubara bisa dilakukan melalui campur tangan bahan kimia seperti penambahan batu kapur. Caranya, batubara digerus bersama batu kapur di pulverizer untuk kemudian dibakar melalui sistem Clean Combustion System (CCS). Hasilnya, gas panas yang bersih, panas, dan kaya bahan bakar untuk dialirkan ke boiler.Pada dasarnya, penggunaan batubara pada boiler memang harus menerapkan pembakaran batubara yang bersih. Tuntutan ini, selain akan meningkatkan daya bakar batubara juga agar sesuai dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan.Membersihkan batubara artinya membuang mineral atau senyawa lain yang terkandung agar pembakaran batubara mendekati sempurna hingga efisiensinya tinggi.Berbagai macam cara bisa ditempuh sebagai upaya membersihkan batubara. Untuk membuang sulfur yang berupa bintik kecil kekuningan dilakukan dengan memecah bongkahan batubara menjadi lebih kecil lalu mencucinya.
Jika belum bersih juga, industri biasanya melakukan dnegan merendam batubara dalam tangki pencucian sampai menghasilkan endapan sulfur yang berikatan dengan pyritic di dasar tangki sedangkan batubaranya mengambang. Namun, untuk sulfur yang berikatan dengan unsur organik, proses pembuangan tidak akan berhasil dilakukan. Sebab, bentuk sulfur ini membutuhkan proses lanjutan yang memburuhkan teknologi tinggi dan biaya yang besar.Sedangkan untuk mengurangi kadar nitrogen dalam batubara, industri biasanya menggunakan senyawa kimia yang berfungsi sebagai katalis yang mengurai bagian NOx menjadi gas yang tidak berpolusi.Menangkal Dampak BatubaraSudah menjadi konsekuensi setiap penerapan teknologi selalu membawa dampak buruk sebagai ikutan. Tak terkecuali penggunaan batubara. Selain dampak lingkungan berupa polutan, yang tidak kalah penting adalah pengaruh buruk pada pekerja yang sehari-hari berurusan dengan batubara sebagai sebuah sistem. Para operator mesin merupakan pihak yang sangat rentan terhadap gangguan fisik dan kesehatannya.
Pada umumnya, batubara yang digunakan sebagai bahan bakar, untuk berbagai industri, berbentuk serbuk. Serbuk ini tentu akan berpotensi terhisap dan masuk ke paru-paru melalui pernapasan.Karena itu, sistem pertukaran udara di lokasi haruslah mendapat perhatian serius agar tersedia cukup oksigen untuk para operator mesin.
Berbagai penyakit dapat timbul akibat masuknya debu batubara ke paru. Silikat yang biasanya terkandung dalam batubara bisa menyebabkan penyakit antrakosis yang berlanjut ke pneumonia yang membahayakan.Untuk meminimalkan pengaruh buruk batubara, maka setiap operator diwajibkan memakai pelindung maksimal di hidung, mata, dan sebaiknya juga seluruh tubuh.

BANGUNAN KAPAL I




TARUNA mampu menjelaskan istilah ukuran-ukuran utama, bentuk dan koefisien bentuk badan kapal maupun bagiannya, menjelaskan rencana garis dan hubungan bagian-bagiannya (body plan, waterline, buttock line), membuat perhitungan hidrostatik, Bonjean dan kapasitas, menghitung tonase kapal berdasarkan International Convention on Tonnage Measurement of Ships 1969, menghitung lambung timbul kapal berdasarkan International Load Line Convention 1960, menghitung panjang kebocoran untuk kapal penumpang berdasarkan SOLAS 1974



Materi pokok :istilah ukuran-ukuran utama, bentuk dan koefisien bentuk badan kapal maupun bagiannyarencana garis dan hubungan bagian-bagiannya (body plan, waterline, buttock line), konsep-konsep dasar kurva hidrostatik dan Bonjean, metode integrasi numerik dan penerapannya dalam perhitungan hidrostatik, Bonjean dan kapasitas, konsep tonase kapalInternational Convention on Tonnage Measurement of Ships 1969 dan perhitungannya, konsep lambung timbul, International Load Line Convention 1960 dan Peraturan Garis Muat Indonesia dan perhitungannya, konsep panjang kebocoran, peraturan SOLAS 1974 Chapter II-1 Part B – Subdivision and stability, Reg. 25, 26, 27, 28, 29, mengenai subdivision and stability untuk kapal penumpang dan perhitungannya.

VECTOR


Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatuangka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisisyang tidak cukup hanya dinyatakan dengan besarnya saja, tetapi harus jugadiberikan penjelasan tentang arahnya.Besaran vektor :Besaran yang dicirikan oleh besar dan arahContoh besaran vektor didalam fisika adalah: kecepatan, percepatan, gaya,perpindahan, momentum dan lain-lain. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.Besaran skalar :Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besarnya dinyatakanoleh bilangan dan satuan)Contoh besaran skalar : waktu, suhu, volume, laju, energi, usaha dll. Tidak diperlukan sistem koordinat dalam besaran skalar2.2. Penggambaran, penulisan (Notasi) vektor Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiridari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anakpanah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.Pada gambar (2.1) digambar vektor dengan titik pangkalnya P, titik ujungnyaQ serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar panjang.PQGambar 2.1 : Gambar sebuah vektor PQTitik P : Titik Pangkal (titik tangkap)Titik Q : UjungPanjang PQ: Nilai (besarnya) vektor tersebut = PQ.



VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 14Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau huruf kecil,biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi tanda panah diatasnya atau huruf miring.Contoh :Vektor A→ (Berhuruf tebal)Vektor A→ (Huruf dengan tanda panah di atasnya)Vektor A→ (Huruf miring)Untuk penulisan harga (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf biasa ataudengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut.Contoh : Vektor A. Nilai vektor A ditulis dengan A atau AAda beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor.1. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai bila besar dan arahsama. 2. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika :a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arahb. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah samac. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbedaUntuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:ADC EBGambar 2.2 : Gambar beberapa buah vektorBesar (nilai) vektor A, B, C, dan D sama besarnya. Nilai vektor C lebih kecildari vektor D. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:A = C artinya: nilai dan arah kedua vektor samaA = - B artinya: nilainya sama tetapi arahnya berlawananVektor A tidak sama dengan vektor D (Nilainya sama tetapi arahnya berbeda)Vektor D tidak sama dengan vektor E (Nilai dan arahnya berbeda).



VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 152.3. Penjumlahan dan pengurangan vektorMencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuahvektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan(dikurangkan)Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu:1. Metode jajaran genjang2. Metode segitiga3. Metode poligon (segi banyak)4. Metode uraian 2.3.1 Metode Jajaran GenjangCara menggambarkan vektor resultan dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut.AAR=A+BBBGambar 2.3 : Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjangLangkah-langkah :a. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpitb. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagaisisi-sisinyac. Resultannya adalah sebuah vektor, yang merupakan diagonal darijajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titikpangkal kedua vektor tersebutBesarnya vektor : R = R =θcos222ABBAR++=2.1θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dan BCatatan :1. Jika vektor A dan B searah, berarti α = 0° : R = A + B2. Jika vektor A dan B berlawanan arah, berarti α = 180° : R = A - B3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, berarti α = 90° : R = 0Untuk pengurangan (selisih) vektor R = A – B, maka caranya sama saja,hanya vektor B digambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui.


VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 162.3.2 Metode SegitigaBila ada dua buah vektor A dan B akan dijumlahkan dengan carasegitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalahAR=A+BBGambar 2.4 : Resultan vektor A + B, dengan metode segitigaLangkah-langkah :1. Gambarkan vektor A2. Gambarkan vektor B dengan cara meletakkan pangkal vektor B padaujung vektor A3. Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B4. Vektor resultan merupakan vektor yang mempunyai pangkal di vektorA dan mempunyai ujung di vektor BJika ditanyakan R = A – B, maka caranya sama saja, hanya vektor Bdigambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui2.3.3 Metode poligonPada metode ini, tahapannya sama dengan metode segitiga, hanya sajametode ini untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor.Contoh :Jumlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metoda PoligonA BCJawab: Resultan ketiga vektor R adalah R = A + B + CCRBAGambar 2.5. Penjumlahan vektor dengan metode poligon.


VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 172.3.4 Metode UraianSetiap vektor yang akan dijumlahkan (dikurangkan diuraikan terhadapkomponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y )Y AxAθ AyXGambar 2.5. Komponen – komponen sebuah vektorKomponen vektor A terhadap sumbu X : Ax = A cos θKomponen vektor A terhadap sumbu Y : Ay = A sin θVektorKomponen XKomponen YABCAXBXCXAYBYCYR = A + B + CRX = AX + BX + CXRY = AY + BY + CYBesar vektor R :22YXRRR+=2.2Arah vektor R terhadadap sunbu X positif :XYRRtg =θ2.3Catatan :Jika vektor A dinyatakan dengan vektor-vektor satuan i dan j maka, secaramatematis vektor A dapat ditulis dengan A = i Ax + j AyYang merupakan penjumlahan kedua komponen-komponennyaAtau A = Ax + AyNilai vektor A : A =22YXAA +2.4 Page 6
VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 18Contoh : 1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut : XCBA DYEBesar dan arah vektor pada gambar diatas :Vektor Besar (m)Arah(0)ABCDE1915161122045135207270Hitung : Besar dan arah vektor resultan.Jawab : Vektor Besar (m) Arah(0) Komponen X(m) Komponen Y (m)ABCDE19151611220451352072701910.6-11.3-9.80010.611.3-5-22RX =8.5RY =-5.1Besar vektor R :R =22YXRR +=22)1.5(5.8 −+= 01.94 = 9.67 mArah vektor R terhadap sumbu x positif :tg θ =5.81.5−= - 0,6θ = 329.030 (terhadap x berlawanan arah jarum jam )



VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 192.4 Perkalian Vektor Untuk operasi perkalian dua buah vektor, ada dua macam operasi yaitu :1. Perkalian skalar dengan vektor2. Perkalian vektor dengan vektor.a. Perkalian titik (dot product) b. Perkalian silang (cross product) 2.4.1 Perkalian skalar dengan vektorSebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengansebuah vektor A yang hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya samadengan nilai k dikali nilai A. Jika nilai k positif, maka arah C searah dengan Adan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C berlawanan dengan arah A.Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:C = k A2.52.4.2 Perkalian vektor dengan vektorAda dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama disebutperkalian titik (dot product) yang menghsilkan besaran skalar dan keduadisebut perkalian silang (cross product) yang menghasilkan besaran vektor.2.4.2.1 Perkalian titik (dot Product)Perkalian titik (dot product) antara dua buah vektor A dan B menghasilkan C,didefinisikan secara matematis sebagai berikut:A • B = CAA dan B vektor C besaran skalarBesar C didefinisikan sebagai : C = A . B cos θ2.6A = A = besar vektor AB = B = besar vektor Bθ = sudut antara vektor A dan BBθ.


VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 20Sifat-sifat perkalian titik : 1. bersifat komutatif : A • B = B • A2. bersifat distributif : A • (B+C) = A • B + A • C3. jika A dan B saling tegak lurus maka : A • B = 04. jika A dan B searah : A • B = A.B5. jika A dan B berlawanan arah maka : A • B = - A.BContoh:Usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F untuk memindahkan benda sejauh sdidefinisikan sebagai W = F • s.Jika besar gaya F = 5 N, perpindahan s = 40 m dan gaya F membentuk sudut60°, maka hitung besar usaha W.Jawab:W = F • sW = Fs cos θW = 2 N . 40 m cos 60° = 5 N . 40 m. 0,5W = 100 N m = 100 Joule2.4.2.2. Perkalian silang (cross product)Perkalian silang (cross product) antara dua buah vektor A dan B akanmenghasilkan C, didefinisikan sebagai berikut:A x B = C2.7Gambar 2.6. Perkalian vektorA, B, dan C vektorNilai C didefinisikan sebagaiC = A . B sin θ2.8.

VEKTORFISIKA MEKANIKA , Jonifan, Iin Lidya, Yasman 21A = A = besar vektor AB = B = besar vektor Bθ = sudut antara vektor A dan BArah vektor C dapat diperoleh dengan cara membuat putaran dari vektor A keB melalui sudut θ dan arah C sama dengan gerak arah sekrup atau aturantangan kanan..Sifat-sifat perkalian silang (cross Product). 1. bersifat anti komutatif : A x B = - B x A2. jika A dan B saling tegak lurus maka : A x B = A.B3. jika A dan B searah atau berlawanan arah : A x B = 02.5 Vektor SatuanVektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai satusatuan vektor. Jika digunakan sistem koordinat Cartesian (koordinat tegak)tiga dimensi, yaitu sumbu x dan sumbu y dan sumbu Z, vektor satuan padasumbu x adalah i, vektor satuan pada sumbu y adalah j dan pada sumbu zadalah k. Nilai dari satuan vektor-vektor tersebut besarnya adalah satu satuan.ZkjYiXGambar 2.7 : vektor satuanSifat-sifat perkalian titik vektor satuani . i = j . j = k . k = 1i . j = j . k = i . k = 0.

VEKTORFISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 22Sifat-sifat perkalian silang vektor satuani x I = j x j = k x k = 0i x j = k j x i = - kk x I = j i x k = - jj x k = ik x j = - i Penulisan suatu vektor A dalam koordinat katesian bedasarkan komponen-komponennya adalah : A = Ax i + Ay j + Az k 2.9Dimana Ax , Ay dan Az adalah komponen A arah sumbu X, Y dan ZContoh perkalian titik dan perkalian silang dua buah vektor A dan B . 1. Pekalian titik.A . B = (Ax i + Ay j + Az k) . ( Ax i + Ay j + Az k )= AxBx i.i + AxBy i.j + AxBz i.k + AyBx j.i + AyBy j.j + AyBz j.k +AzBx k.i + AzBy k.j + AzBz k.k A . B = AxBx + AyBy + AzBz2.302. Perkalian silang.A x B = (Ax i + Ay j + Az k) x ( Ax i + Ay j + Az k )= AxBx ixi + AxBy ixj + AxBz ixk + AyBx jxi + AyBy jxj + AyBzjxk +AzBx kxi + AzBy kxj + AzBz kxk = AxBy k - AxBz j - AyBx k + AyBz i + AzBx j - AzBy IA x B = (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.31Salah satu cara untuk menyelesaikan perkalian silang adalah dengan metodedeterminan :BzByBxAzAyAxkjiAxB =2.32 .

Kamis, 04 Maret 2010

RUMUS MICROSOFT EXCEL

Arti rumus excel & fungsi excel

Rumus di Excel adalah rumus matematika yang digunakan untuk menghitung nilai. Dalam penulisannya rumus di Excel harus dimulai dengan tanda sama dengan (=). Rumus excel dalam bahasa inggrisnya excel formula adalah salah satu fitur yang paling berguna dari program excel. Rumus dapat yang sederhana seperti menambah dua angka atau yang lebih kompleks. Setelah Anda mempelajari dasar format membuat
rumus, Excel akan melakukan perhitungan semua untuk Anda.Fungsi di


Excel adalah sebuah rumus yang sudah ada di Excel. Seperti rumus, fungsi excel dalam bahasa inggrisnya excel function, juga penulisannya dimulai dengan tanda sama dengan (=). Sebagai contoh fungsi yang paling mudah dipakai adalah fungsi SUM yang sintaknya adalah =SUM (number1,[number2], …). Dengan kata lain, fungsi excel adalah sekumpulan rumus yang sudah diprogram di dalam excel, kita tinggal memanggil fungsi tersebut dengan menuliskan fungsi tersebut.
Dalam penulisan rumus di excel, bisa terdiri dari fungsi, referensi, operator dan konstan.








Fungsi PI(), yaitu angka 3.142…
Mengambil referensi dari cell A2
Konstan dengan nilai 2
Operator dalam contoh di atas memakai * (kali) dan ^ (pangkat)